Elizabeh
adalah seorang wanita muda. Tidak seperti bapaknya yang besar dan belum menikah
ketika diangkat menjadi penguasa tertinggi dari sebuah kerajaan besar di unia,
Ratu Kerajaan Inggeris. Apakah perempuan muda ini mampu memimpin kerajaan
Inggeris? Banyak orang meragukannya.
Elizabeth
yang masih ini lalu harus berhadapan dengan masalah –masalah besar, sulit, dan
berbahaya. Ia harus mempertahankan negerinya dari ancaman kekuatan besar Spanyol.
Inggeris juga bermasalah dengan Perancis, Skotlandia, dan Irlandia. Di dalam
negeri sendiri, Inggeris terancam perpecahan antara pemeluk Protestan dan
Katolik.Itu belum semuanya. Inggeris juga didera masalah keuangan yang parah.
Dan juga, karena ia mempertahankan agama Protestan di Inggeris, penguasa gereja
Katolik, Paus Gregory XIII, bahkan menghalalkan Elizabeth dibunuh.
Elizabeth lahir di
Greenwhich Palace, 7 September 1533, anak dari Henry VIII dari isteri keduanya,
Ane Boleyn. Sejak kecil,ia sudah mendapatkan pendidikan yang sangat baik Ia
diajari bahasa Latin, Yunani, Perancis, Spanyol, dan lalu Italia. Jadi ia
menguasai enam bahasa sekaligus termasuk bahasa Inggeris. Ia juga diajari
nilai-nilai humanis,ilmu sejarah, filsafat, dan matematika. Pada umur empat
tahun, ia mempunyai guru pribadi yang bernama Katherine Champernowne. Ia
masih,baik hati, dan sangat menyayangi Elizabeth.
Kat, nama panggilannya, juga sangat cerdas. Elizabeth menjadi senang belajar. Ia
terutama juga suka membaca karya-karya plato. Kesukannya yang lain adalah
bermain musik.
Segera setelah diangkat menjadi
Ratu Inggeris, Elizabeth mengangkat penasihat-penasihat yang kemampuannya
tinggi. Ia meneruskan usaha para pendahulunya untuk mengembangkan armada
militer dan perdagangan Inggeris. Koloni-koloni baru dikembangkan ke Benua
Amerika. Pada 1583, Humphrey Gilbert mengklain wilayan yang dinamaka
Newfoundland. Pada 1585, Walter Raleigh berusaha menetap di Roanoke,
pesisir Carolina.
Ini nantinya menjadi proyek Inggeris yang paling menguntungkan. Inggeris juga
melakukan perdagangan dengan banyak Negara, termasuk Turki, Rusia, dan India.
Namun, Elizabeth banyak dikritik karena pada masanya berkembang perdagangan
budak yang menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar Inggeris.
Pada masa itu, Inggeris
punya tokoh besar bernama Sir Francis Drake. Drake adalah pelaut ulung,
penjelajah, ahli strategi perang laut, juga politisi yang dekat dengan dengan
Elizabeth I. Akan tetapi bagi Spanyol, ia adalah bajak laut yang paling dicari.
Drake, atas restu rahasia dari Elizabeth,
merampok habis kapal-kapal jarta karun Spanyol yang membawa tumpukan emas dan
perak melalui lautan Karibia. Drake juga orang Inggeris pertama yang
menjelajahi dunia, termasuk mengunjungi Maluku.
Masalah agama menjadi
masalah terbesar saat itu. Inggeris terancam perang saudara antara pemuluk
Protestan dan katolik.namun, Elizabeth sendiri tidak punya fanatisme yang
berlebihan. Ia segera mengambil tindakan-tindakan yang cermat sehingga masalah
ini bisa direndam dengan efektif. Ia mengeluarkan undang-undang yang menjadikan
Inggeris Negara Protestan. Akan tetapi, ia juga mengubah kekuasaan kerajaat
atas gerja dari Head of the Church in England menjadi hanya Supreme Governor of the Church in England.
Elizabeth tidak mengangkat dirinya sebagai Kepala Gereja. Ini membuat kalangan
Katolik yang menganggapPaus sebagai kepala gereja menjadi sedikit lebih tenang.
Namun,ini tetap memberikannya kekuasaan penuh pada gereja. Ia lalu juga
mengganti orang-orang gereja yang menentangnya dengan orang-orangnya sendiri.
Semua tindakannya ternyata berhasil membuat keadaan menjadi lebih stabil.
Ia juga dianggap sebagai
penyelemat orang-orang Protestan. Ketika di Perancis terjadi penganiayaan
terhadap orang-orang Huguunot Protestan oleh penguasa Katolik, Elizabeth
diam-diam membantunya. Ini sempat menimbulkan ketegangan antardua Negara. Akan
tetapi, berkat kecerdasan Elizabeth, hubungannya berhasil dipertahankan.
Tindakannya ini juga membuat ia semakin dipuja di Inggeris.
Namun ancaman terbesar
adalah dari Sepanyol. Raja Sepanyol Philip II,bercita-cita menjadi penguasa
kerjaaan Inggeris. Ia juga ingin mengembalikannya kembali ke ajaran yang benar,
Katolik. Ia mencoba melamar Elizabeth
untuk dijadikan isterinya tetapi ditolak. Philip marah luar biasa. Ini adalah
bahaya yang besar bagi Inggeris. Sepanyol saat itu adalah Negara terkuat di
dunia. Waliyahnya sangat luas dan kekayaannya dari penguasaan Amerika Selatan
sangat besar. Armadanya juga tidak ada yang menandingin.Inggeris,saat itu cuma
negara kecil yang sedang di rudung 1001 macam masalah.
Pada 1588, Philip segera
membentuk sebuah armada besarberkekuatan 130 kapal dan 20 ribu tentara untuk
menduduki Inggeris. Armada Sepanyol sangat ditakuti karena sebelumnya mempu
menghancurkan armada Turki yang hebat di Pertempuran Lepanto. Namun,Inggeris
juga memiliki armada yang kuat. Inggeris punya 197 kapal, laksamana yang sangat
berpengelaman, dan kapal-kapal api.
Elizabeth tidak diam saja di
istananya.ia segera berangkat ke Tilbury, Essex
di pantai timur tempat pasukannya berkumpul dan tempat kemungkinan besar armada
Sepanyol akan mendaratdan menyerbu masukke Inggeris. Di sana, dengan keyakinan yang luar biasa,ia
menyakinkan pasukannyabahwa Inggeris tidak akan pernah kalah. Di sana pulalah
ia memberikan pidatonya yang terkenal dengan Speech to the Troops at
Tilbury.
Elizabeth memercayakan
armadanya pada Lord Howard of Effingham dan wakilnya yang sangat dihormati, Sir
Franccis Drake. Drake menciptakan sebuah taktik yang genius untuk memecah
formasi kapal-kapal Sepanyol. Ia menggunakan kapal-kapal tua berharga murah
yang hampir tidak terpakaidan memenhinya dengan bubuk mesiu yang mudah tebakar.
Pada pertempuran di Calais, Inggeris melepas
kapal-kapal api itu searah angina menuju armada Sepanyol yangsedang berkumpul.
Armada Sepanyol panic luar biasa. Kapal-kapal Sepanyol berhasil melairkan diri
dari kapal-kapal api tersebut, tetapi formasinya jadi kacau balau dan membuat
mereka jadi makananempuk bagi kapal-kapal Inggeris yang sudah siap menunggu.