er

Kamis, 21 Mei 2015

Road to B29 "Negeri diatas Awan" | Kwarcab 1330 Kota Kediri

Belakang: Sitta, Akbar, Irma, Intan, Dewi, Adit, Dwi, Arin, Erik
Depan: Bang Ago (saya), Mukhlis, Mas Bodong, Bibah, Andrik, Rif'an

Hai sobat Blogger, apa kabar niih? Saya lama tak posting artikel-artikel niih. Mumpung kemarin saya baru dapet pengalaman baru yang exciting banget, saya mau ceritain niiih buat kalian. Gini niih ceritanya..

Kamis, 14 Mei 2015, saya dan teman-teman Mabes Kwarcab 1330 Kota Kediri berangkat touring menuju Lumajang buat muncak di B29. Sebenarnya rencana buat ke B29 ini udah lama siih, cuma baru kesampaian kali ini. Dan rencananya kami akan muncak sampai hari Jumat, 15 Mei 2015, lalu pulang daah. Satu hari sebelumnya kami udah mulai persiapan siih buat segala kebutuhan yang diperlukan nanti. Dan akhirnya, Kamis pagi jam 09.30 kami mulai berangkat dari Mabes Kwarcab 1330 Kota Kediri. Sebenarnya kelamaan siih berangkat jam segitu, padahal teman-teman saya suruh kumpul jam 08.00. Kok bisa gitu? Maklum laah.. saya harus check-lock dl di kantor. Soalnya kantor saya gak libur hari itu walaupun tanggal merah, karena liburnya diganti hari Jumat-nya kawan. Hehe..
Tak lupa sebelum berangkat, kami menyempatkan diri buat berdoa dahulu demi kelancaran dan keselamatan kami.

Tepat pukul 09.30 kami berlimabelas dengan 8 motor, berangkat dari Mabes Kwarcab 1330 Kota Kediri, melai jalur selatan, melewati Kota Blitar. Saya memimpin di depan. Lucunya, saya, Adit, dan Andrik sempet nyasar gara-gara saya lupa salah belok kota-kota di Blitar yang bikin lama perjalanan gan. Hehe.. Akhirnya rombongan yang lain pun menunggu.

Sekitar pukul 12.15 kami istirahat di Lahor sambil anggota rombongan yang tertinggal di belakang gan. Tak lupa kami menyempatkan berfoto buat kenang-kenangan gan, hehe..

Istirahat di Lahor

Istirahat di Lahor
Lalu kami melanjutkan perjalanan lagi melewati Kepanjen, Gondanglegi dan Turen. Sekitar pukul 13.40 kami sampai di Turen, lalu kami berhenti sebentar di sebuah masjid untuk sholat sekalian istirahat.

Istirahat di sebuah masjid di Turen

Setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan lagi melewati Dampit, Ampelgading, Pasirian, dan langsung menuju Lumajang. Perjalanan kami ditempuh dengan jalan yang berlika-liku, tapi tetap dirasa menyenangkan. Ketika kami merasa ada anggota rombongan yang tertinggal jauh, kami yang paling depan pun berhenti.

Akhirnya ketika kami melewati daerah Pronojiwo, kami berhenti di depan sebuah Pom bensin, sekalian memberikan kesempatan pada motor teman-teman yang perlu diisi ulang bahan bakarnya. Sambil beristirahat, sekalian juga kami bertanya pada warga sekitar tentang jalan-jalan yang perlu kita lalui menuju B29. Kata warga sekitar, memang perjalanan dari Pronojiwo menuju B29 masih sangat amatlah jauh sodara. Sedangkan waktu telah menunjukkan pukul 15.30 sodara.

Dan perjalanan dilanjutkan lagi sodara. Ngeeeeeng.. Road to B29.







Perjalanan selanjutnya melewati jembatan Candipuro. Waktu menunjukkan pukul 16.15. Kami berhenti sejenak karena ada anggota rombongan yang tertinggal jauh sodara. Sekalian mengambil beberapa foto untuk dokumentasi dan istirahat sejenak sambil makan siang dan ngopi dulu sodara.

Memang jembatan Candipuro cukup indah sore itu untuk berfoto-foto ria bersama. Jembatan peninggalan zaman Belanda itu sudah sangatlah tua tapi tetap asyik untuk ber-selfie ria sodara. Haha..
Dan ini lah akhirnya sodara..











Setelah cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan lagi sodara. Sekitar pukul 18.30 kami mulai bingung dengan beberapa persimpangan jalan menuju B29. Akhirnya kami putuskan istirahat sebentar di masjid Al-Mutadin Candipuro, sekalian bertanya ke warga sekitar tentang jalan menuju B29.

Sekalian istirahat dan solat dulu sodara. Ya begitulah kami, setiap kali berhenti selalu menyempatkan diri untuk berfoto ria, sekalipun sekedar ber-selfie ria, sodara. Alasannya siih untuk dokumentasi, tapi sebenarnya, dan lebih tepatnya, ber-NARSIS DIRI, sodara, hehe..



Setelah dirasa cukup, dan kami pun juga sudah mendapat informasi tentang rute selanjutnya, kami langsung GO menuju tujuan kami, melewati Tempeh Lumajang. Dan terakhir melewati Sinduro. Sebenarnya kami sempat melewati sebuah pura kebudayaan Bali, yang merupakan salah satu pura tertua di Jawa. Tapi sayang sekali kami tidak sempat berhenti untuk mendokumentasikannya sodara.

Kami langsung GO menuju atas, dengan track yang cukup terjal, tapi alhamdulillah motor kami masih bisa melaluinya sodara. Kami sempat dicegat di tempat parkir pertama, paling bawah, dan ditawari ojek. Tapi niat kami memang ingin mendaki dengan kaki-kaki kami sodara, jadi kami menolaknya. Kami lanjut dan berhenti di tempat parkir kedua sekitar pukul 20.00, lalu menitipkan motor kami. Biaya parkirnya adalah Rp 10.000,- sodara. Sebenarnya kami ingin melanjutkan perjalanan menggunakan motor kami sampai portal tiket, tapi sayang jalanan terlalu terjal dan menanjak curam, tidak semua motor kami bisa melaluinya sodara. Jadi kami memilih untuk mendaki dengan kaki-kaki kami mulai dari parkiran kedua sampai puncak, walaupun jaraknya cukuplah jauh sodara.

Sekitar pukul 20.30 kami berjalan kaki melintasi track yang cukup terjal dan menanjak serta penuh lika-liku sodara. Untung malam itu tidak turun hujan, sehingga track yang kami lalui tidak lah becek dan berlumpur.



Sekitar pukul 22.30 kami sampai di portal tiket, istirahat sebentar sambil membeli tiket. Harga tiket adalah Rp 3.000,- per orang sodara. Cukup murah kan? Tidak lupa kami mengisi ulang persediaan air minum kami menggunakan kran/selang milik warga di pinggiran jalan. Lalu kami melanjutkan perjalanan yang cukup melelahkan itu kawan. Masing-masing fisik kami pun tak sama. Ada yang OK-OK aja, seperti mas Bodong, si Akbar, Rif'an, Mukhlis, Bibah, saya, dll. Tapi ada juga yang sering tumbang seperti si Intan dan si Irma. Dan ada yang lebih parah lagi, seperti si Adit, yang dari awal perjalanan cuma bawain tas kamera, tapi baru mulai mendaki udah tumbang dan menggigil gak kuat. Mungkin gara-gara dia sok kuat siih.. Terang aja laah.. Mulai berangkat dari Kwarcab Kota Kediri sampai di tempat parkir sebelum pendakian B29, dia gak mau pakai jaket, sodara. Gila gak tuuh?? Mentang-mentang perutnya setebal gentong. Benar-benar gak bisa dinalar tuuh orang.


Sekitar pukul 00.30 kami sampai di Puncak B29 yang kami harap-harapkan itu kawan. Kami beristirahat sebentar, lalu mulai mendirikan tenda. Ternyata di puncak sudah mulai banyak tenda-tenda terpancang, sodara. Setelah tenda berdiri, sepertinya kami terkapar satu persatu di dalam tenda karena lelah. Jadi kami tidak sempat untuk masak dan makan malam, sodara. Hanya rokok yang menemaniku, kawan.. Haha..

Paginya, sekitar pukul 05.00 kami sudah bisa melihat Sunrise yang kami tunggu-tunggu, kawan. Kalau agan-agan penasaran bagaimana pemandangan di puncak B29, dimana kita bisa melihat ke bawah ke arah gunung Bromo, dan melihan tingginya gunung Semeru, lihatlah beberapa foto-foto yang kami ambil ini, gan..















Tak lupa kami pun mengabadikan foto-foto kami di atas puncak ciptaan Allah Sang Maha Pencipata segala alam dan isinya yang indah itu, kawan.































Mas Bodong bergaya KaStaf Kwarcab

Trio Singo





Perjalan belum berakhir, kawan..
Cuaca sudah mulai panas, sodara. Setelah puas berfoto ria, kami bermaksud memasak untuk makan. Tapi tiba-tiba jadi malas, dan gak jadi masak daah.. Malah makan beberapa roti yang kami bawa kemarin. Akhirnya, kami bergegas merobohkan tenda dan sekitar pukul 08.00 kami mulai turun gunung, kawan. Karena jalanan menurun, perjalanan tidak terasa begitu melelahkan sebagaimana kami mendaki di awal. Tapi ada beberapa kendala dalam perjalanan. Kendala ini lebih dikhususkan untuk para ladies, sodara. Terang aja mereka gelisah karena ingin buang air. Hari sudah terang dan tak ada toilet umum lhoo.. Terus gimana? Yaaa.. sensor aja daah.. haha.. ^__^

Sekitar pukul 10.00, Rif'an, Mukhlis, Andrik, dan saya tiba lebih dahulu di tempat parkir. Kami mulai istirahat dan mulai memasak air untuk membuat teh dan kopi buat nemenin Rokok Kita, sodara. Haha.. Dan beberapa menit kemudian mas Bodong, si Akbar, Sitta dan Dewi menyusul. Yang lainnya masih datang belakangan. Maklum agak lemot datangnya karna ada si Intan dan si Irma, haha..

Di tempat parkir tersebut ada warung kecil milik empunya tempat parkir. Si empunya berbaik hati sekali mempersilahkan kami memasak menggunakan kompor dan alat-alat di warungnya. Baik bingiiii deeh.. ^__^









Cerita belum berakhir, kawan..
Setelah kami cukup kenyang dan cukup beristirahat, sekitar pukul 13.00 kami mulai turun gunung menggunakan motor-motor kami untuk pulang menuju Kediri, sodara. Sekitar pukul 13.45 kami berhenti di sebuah pom bensin di daerah Senduro. Sambil mengisi bahan bakar motor kami, sekalian mandi dan sholat, kawan.


Nampaknya kami terlalu lama berhenti di pom bensin Senduro itu, kawan. Pukul 15.30 kami baru melanjutkan perjalanan, melalui jalur utara, melewati Probolinggo - Pasuruan - Pandaan - Mojokerto - Jombang - Kediri. Kami sempat berhenti sejenak di Probolinggo untuk makan malam, sodara.




Perjalanan pulang pun tak semulus yang kami harapkan, kawan. Kami terpisah menjadi 2 kelompok, karena ada yang tersesat salah jalan, kawan. Barisan depan yang dipimpin mas Bodong, diikuti Rif'an & Bibah serta Adit & Dwi berjalan sesuai rute, karena memang mas Bodong yang tahu jalan jalur utara. Sedangkan saya & Sitta, Akbar & Intan, Mukhlis & Arin, Andrik & Irma serta Erik & Dewi tertinggal dan tersesat lantaran menunggu si Erik & Dewi yang berhenti mengisi bensin di pom.

Singkat cerita, kelompok pertama yang dipimpin mas Bodong terpisah juga. Ceritanya siih, si Adit & Dwi nyasar sampai Sidoarjo, sodara. Akhirnya mas Bodong dan Rif'an terpakasa harus menunggunya di Mojosari. Sedangkan kelompok kedua dipimpin oleh si Akbar, langsung mengambil jalur Pandaan - nyasar ke Trawas - Pacet - dan langsung lewat Jombang. Akhirnya kelompok kedua sampai di Mabes Kwarcab Kota Kediri lebih awal sekitar pukul 23.30. Sayangnya kelompok kedua pun terpisah jadi 2 kelompok ketika di Jombang. Kami ngebut pengen segera sampai dan beristirahat lantaran mata kami udah ngantuk bangeet.. Sedangkan si Andrik dan si Erik tertinggal. Dan kami pun sempet mendapat kabar dari si Irma kalau si Erik & Dewi terjatuh ketika melewati jalanan rusak di daerah Jombang. Tapi alhamdulillah mereka masih bisa kembali ke Kwarcab.

Itulah cerita singkat tentang trip kami ke Puncak B29, sodara. Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada mas Fajar ScoutAddict yang telah menjadi sponsor trip kami dengan memberi pinjaman tenda doom dan sleeping bed.

-- THE END --