Nabi pernah bertanya kepada Mu’adz: “Maukah aku ajari
satu doa yang ketika engkau berdoa dengannya, meskipun seandainya engkau
menanggung hutang sebesar gunung Uhud, pasti Allah akan melunasinya darimu?
Katakan hai Mu’adz :
اللَّهُمَّ مَالِكَ المُلْكِ تُؤْتِي
المُلْكَ مَنْ تَشَاءُ, وَتَنْزِعُ المُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ, وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الخَيْرِ إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيرٌ.
رَحْمَنُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَرَحِيمَهُمَا تُعْطِيهِمَا مَنْ تَشَاءُ, وَتَمْنَعَ مِنْهُمَا مَنْ تَشَاءُ, اِرْحَمْنِي
رَحْمَةً تُغْنِينِي بِهَا عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِوَاكَ.
“Ya Allah! Wahai Tuhan yang
mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau mulaikan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ya Allah! Pemilik rahmat di dunia dan di akhirat serta pemberi rahmat di dalam keduanya kepada
orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau menghalangi dari keduanya orang yang
Engkau kehendaki, rahmatilah aku dengan rahmat yang membuatku tidak memerlukan
lagi pada belas kasih selain-Mu!”
(HR Thabrani dari Anas, dihasankan Suyuthi dan
al-Albani, Shahih Targhib:1821)
Seorang budak mukatab (budak yang dijanjikan merdeka
oleh tuannya dengan syarat ia dapat menebus dirinya) mendatangi Ali, ia
berkata: “Wahai Amirul Mukminin saya tidak mampu menebus diri saya, maka
tolonglah saya.”Ali berkata: “Maukah kamu aku ajari doa yang dulu aku diajari
oleh Rasulullah?”
Dia berkata: “Tentu!” Maka Ali berkata: “Seandainya
kamu menanggung hutang emas sebesar gunung Shabir –gunung di Yaman- pastilah
Allah membebaskannya darimu. Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ
عَنْ حَرَامِكَ وَاغْنِنِي عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupilah aku dengan
kehalaln-Mu jauh dari keharaman-Mu, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu,
tanpa memerlkan selain-Mu.”
(Hadith Hasan, Tirmidizi, Ahmad, Hakim, Shahih
al-Jami’dan Shahih Targhib)
Diriwayatkan oleh Abu Mulaikah dari Abu Bakar
ash-Shiddiq bahwa Nabi sering membaca do’a tersebut.